Pentingnya Pengelolaan Air Bersih Yang Tepat Untuk Kesehatan

Indonesia Sustainability – Pengelolaan air bersih saat ini merupakan hal yang sangat penting mengingat air adalah sumber daya utama untuk menjamin kehidupan semua makhluk hidup di planet ini. Akses ke air, sanitasi, dan kebersihan merupakan hak fundamental, namun miliaran orang di seluruh dunia setiap hari harus berjuang melawan kesulitan besar untuk mengakses sumber daya alam yang satu ini.

Berbagai sumber mengatakan bahwa manusia lebih mampu bertahan hidup tanpa makan daripada tanpa minum. Tanpa mengkonsumsi makanan apapun, manusia dapat kuat bertahan hingga tiga minggu. Namun, manusia hanya bisa bertahan 4-7 hari tanpa minum air..

Hal ini karena sekitar 50-70% tubuh manusia terdiri dari air. Oleh karena itu, setiap orang perlu melindungi sumber daya air yang ada di bumi. Namun permasalahan yang terjadi adalah banyaknya aktivitas manusia yang justru menyebabkan krisis air bersih. Mulai dari sungai yang dipenuhi dengan sampah, air laut yang kotor dan bertebaran banyak sampah plastik, hingga kekeringan yang berkepanjangan.

Nilai air dalam kehidupan manusia sangatlah tinggi oleh sebab itu sebagai manusia yang menginginkan kehidupan yang berkelanjutan sangat penting untuk menghargai air. Air memberikan manfaat dalam banyak hal, mulai dari asupan makanan, kesehatan, rumah tangga, pendidikan, pelestarian alam, budaya, dan sebagainya. Setiap orang diharapkan dapat menggunakan air dengan sangat bijak.

Mengingat berbagai resiko pencemaran yang terjadi pada sumber daya air, beberapa negara seperti Indonesia telah menyadari pentingnya pengelolaan air bersih. Negara-negara tersebut bahkan menjamin kualitas air bersih dengan menyediakan air ledeng yang bisa langsung dikonsumsi.

Daftar Isi

Pengelolaan Air Bersih Untuk Berbagai Kebutuhan

Sebagian orang mungkin menganggap air bersih yang digunakan untuk keperluan sehari-hari merupakan air yang didapat langsung alam, padahal tidak semua air didapat langsung dari alam. melainkan terdapat air yang harus melewati pengelolaan air bersih.

Pengolahan air sendiri merupakan istilah luas yang mencakup berbagai teknik dan proses yang diterapkan pada sumber daya air. Definisi pengolahan air secara sederhana adalah sebuah proses yang membuat air lebih dapat lebih baik untuk penggunaan akhir tertentu. Hal tersebut berarti pengolahan air dapat mencakup berbagai macam aplikasi, termasuk air minum, air untuk keperluan industri (seperti dalam memproduksi kertas, bahan kimia, dan mobil), dan air ultra murni, yang digunakan untuk keperluan semikonduktor dan farmasi.

Tapi apa jadinya jika pengelolaan air bersih tidak diolah dengan baik? Dalam hal air untuk keperluan rumah tangga (juga dikenal sebagai air minum), dapat berakibat buruk jika air tersebut tidak diolah dengan tepat di pabrik. Ada banyak penyakit berbahaya yang ditularkan melalui air yang menimbulkan risiko serius bagi kesehatan manusia dan hewan jika tertelan.

Berbagai Penyakit Akibat Pengelolaan Air Yang Tidak Tepat

Air yang tidak diolah adalah tempat berkembang biaknya beberapa penyakit berbahaya yang ditularkan melalui air, dan merupakan bahaya nyata bagi kesehatan masyarakat selama berabad-abad. Modernisasi sistem saluran pembuangan dan air minum yang diolah dengan baik sudah dilakukan oleh kebanyakan negara. Meskipun begitu penyakit yang disebabkan oleh pengelolaan air bersih yang buruk masih tetap ada dan tidak boleh diremehkan karena tingkat keparahannya bisa saja meningkat.

Penyakit yang ditularkan melalui air masih merupakan ancaman serius bagi kesehatan di berbagai negara khususnya negara-negara terbelakang di mana pengelolaan air bersih yang baik mungkin tidak tersedia.

Semua penyakit ini disebabkan oleh sanitasi yang tidak tepat dan air yang tidak aman dikonsumsi oleh orang-orang, dan umum terjadi di seluruh dunia:

Hepatitis A dapat menyebabkan mual, muntah, penyakit kuning, demam, diare dan dapat menyebabkan gagal hati akut.
Penyakit tipes dapat menyebabkan demam, sakit perut, ruam, dan sakit kepala.
Disentri dapat menyebabkan diare parah, demam, dan sakit perut.
Kolera dapat menyebabkan diare parah dan dehidrasi, demam, sakit perut, dan muntah.
Leptospirosis memiliki gejalanya meliputi demam, ruam, dan nyeri tubuh. Dapat berubah menjadi penyakit Weil yang mengakibatkan meningitis, gagal ginjal, dan penyakit kuning.
Penyakit Legionnaires adalah bentuk pneumonia atipikal. Ini menyebabkan batuk, sesak napas, demam, nyeri otot, dan sakit kepala.
Giardiasis merupakan penyakit yang menyebabkan kelemahan, kram perut, muntah, dan diare.

Pengelolaan Air Bersih Menjamin Ketersediaan Air Bersih

Pengolahan air bersih adalah suatu proses yang melibatkan berbagai jenis metode yakni secara fisika, kimia, fisikokimia dan biologi yang bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi kontaminasi atau karakteristik air yang tidak diinginkan.

Tujuan dari proses ini adalah untuk mendapatkan air dengan kualitas yang tepat untuk penggunaan yang dimaksudkan untuk konsumsi dan keperluan lainnya. Inilah sebabnya mengapa proses pengelolaan air bersih sangat bervariasi.

Pengelolaan air bersih semakin diperlukan karena kekurangan air minum dan meningkatnya kebutuhan populasi global. Dari total cadangan air di planet ini, hanya 2,5% yang merupakan air tawar dan dari jumlah tersebut hanya 0,4% yang layak dikonsumsi manusia.

Proses Pengelolaan Air Bersih

Meskipun ada banyak penyakit yang ditularkan melalui air, namun ada sejumlah proses yang dapat digunakan untuk mengolah air sebagai solusi pencegahan dari berbagai penyakit tersebut. Banyak metode yang diantaranya digunakan secara bersama-sama untuk menghasilkan hasil yang terbaik dan paling sesuai. Proses pengelolaan air bersih sendiri meliputi:

Sedimentasi merupakan proses yang memanfaatkan gaya gravitasi untuk menghilangkan partikel padat di dalam air.
Desinfeksi salah satu proses pengelolaan air bersih yang memanfaatkan penggunaan bahan kimia seperti klorin untuk membunuh bakteri, virus, dan zat berbahaya di dalam air. Disinfeksi juga menggunakan filtrasi untuk membantu menghilangkannya dari air.
Filtrasi merupakan proses penyaringan air melalui saringan pasir atau membran.
Koagulasi proses yang dilakukan dengan menambahkan bahan kimia tertentu untuk mendorong partikel menggumpal sehingga lebih mudah dihilangkan melalui sedimentasi.
Penyulingan atau penyaringan proses ini dilakukan dengan cara memanaskan air sampai suhu mendidih untuk membunuh mikroba dan patogen, meskipun metode ini tidak dapat menghilangkan partikel atau racun kimia. Distilasi lebih efektif karena proses penguapan bisa mencapai hingga 99%.

Semua proses pengelolaan air bersih di atas tersebut digunakan untuk menghilangkan bahan kimia berbahaya, bakteri, virus, jamur, mineral dan padatan tersuspensi untuk memastikan air aman untuk digunakan. Sedimentasi, misalnya, banyak digunakan dalam pengolahan air limbah untuk menghilangkan padatan apa pun yang kemudian berubah menjadi lumpur. Sementara filtrasi dan desinfeksi digunakan di berbagai sumber air lokal dan industri. Menggunakan berbagai metode tersebut, membuat air aman untuk digunakan oleh masyarakat dan industri.

Adanya pengelolaan air bersih merupakan salah satu tindakan yang mendukung sustainability, dengan memberikan ketersediaan air bersih yang memadai tentunya menjadi salah satu kontribusi yang besar untuk mewujudkan kehidupan yang berkelanjutan.

Berbicara mengenai sustainability kurang lengkap apabila tidak membicarakan B20 Sustainability 4.0 Awards yang akan digelar untuk pertama kalinya di Indonesia, Anda dapat mengikuti program penghargaan yang dihadirkan oleh Indonesia Sustainability apabila memenuhi syarat. Kunjungi websitenya sekarang juga di https://indonesiasustainability.com/ untuk informasi lebih lengkap.