a
Don’t _miss

Wire Festival

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Nullam blandit hendrerit faucibus turpis dui.

<We_can_help/>

What are you looking for?

<Good_things_happen/> Welcome to Conference

d

B20 Indonesia Sustainability 4.0 Awards

Follow us

Copyright @ Select-themes

Follow us

>Business >7 Tahapan Proses Pengelolaan Air Bersih di Indonesia
7 Tahapan Proses Pengelolaan Air Bersih di Indonesia

7 Tahapan Proses Pengelolaan Air Bersih di Indonesia

Indonesia Sustainability – Pengolahan air adalah proses menghilangkan semua zat, baik biologis, kimia, atau fisika, yang berpotensi berbahaya bagi pasokan air untuk keperluan manusia dan rumah tangga. Perawatan ini membantu menghasilkan air yang aman, enak, jernih, tidak berwarna, dan tidak berbau. Air juga harus non-korosif, artinya tidak akan merusak pipa. Lalu seperti apa proses pengelolaan air bersih di indonesia?

Artikel kali ini akan membahas langkah-langkah proses pengelolaan air bersih di indonesia dari langkah awal hingga akhir sehingga air dapat aman digunakan oleh masyarakat. Simak penjelasan lengkapnya dibawah!

Ada tujuh langkah utama yang terlibat dalam pengolahan air skala besar untuk pasokan air perkotaan. Masing-masing langkah dijelaskan dalam artikel di bawah ini,

Proses Pengelolaan Air Bersih di Indonesia

  1. Penyaringan

Proses pengelolaan air bersih di Indonesia yang pertama adalah penyaringan yang berguna untuk melindungi unit utama dari instalasi pengolahan dan membantu operasinya yang efisien, perlu menggunakan saringan untuk menghilangkan padatan besar yang mengapung dan tersuspensi yang ada di aliran. Bahan-bahan ini termasuk daun, ranting, kertas, kain lap, dan kotoran lainnya yang dapat menghalangi aliran melalui pabrik atau merusak peralatan.

Saringan terbuat dari batang baja tahan korosi dengan jarak 5–15 cm, yang digunakan untuk mencegah material kasar memasuki pabrik pengolahan. Saringan diposisikan pada sudut 60º untuk memudahkan pembuangan material yang terkumpul dengan pengaduk mekanis.

Saringan halus, yang muncul setelah saringan kasar, mencegah material yang dapat menghalangi pekerjaan pipa di pabrik. Mereka terdiri dari batang baja yang berjarak 5-20 mm. Variasi saringan halus adalah saringan mikro, yang terdiri dari drum berputar dari jaring baja tahan karat dengan ukuran mata jaring yang sangat kecil. Materi tersuspensi sekecil alga dan plankton, organisme mikroskopis yang mengapung bersama arus dalam air dapat terperangkap. Padatan yang terperangkap dikeluarkan dari kain dengan jet air bertekanan tinggi menggunakan air bersih dan dibuang.

  1. Aerasi

Setelah penyaringan, proses pengelolaan air bersih di Indonesia selanjutnya adalah air akan diangin-anginkan dengan melewatkannya melalui serangkaian langkah untuk mengambil oksigen dari udara. Proses ini membantu dalam mengeluarkan gas larut seperti karbon dioksida dan hidrogen sulfida (keduanya bersifat asam, sehingga proses ini membuat air kurang korosif) dan mengeluarkan senyawa organik gas rasa yang tidak diinginkan pada air. Aerasi juga menghilangkan besi atau mangan dengan oksidasi zat-zat ini menjadi bentuk yang tidak larut. Besi dan mangan dapat menyebabkan rasa yang aneh dan dapat menodai pakaian. Setelah dalam bentuk yang tidak larut, zat ini dapat dihilangkan dengan penyaringan.

Dalam kasus tertentu, kelebihan alga dalam air mentah dapat menyebabkan pertumbuhan alga menghalangi saringan pasir lebih jauh dalam proses pengolahan. Dalam situasi seperti itu, klorinasi digunakan sebagai pengganti, atau sebagai tambahan, aerasi untuk membunuh alga, yang disebut pra-klorinasi. Proses pengolahan air ini datang sebelum tahap utama dalam pengolahan air. Pra-klorinasi juga mengoksidasi senyawa penyebab rasa dan bau.

  1. Koagulasi dan Flokulasi

Proses pengelolaan air bersih di Indonesia selanjutnya adalah koagulasi terjadi untuk menghilangkan partikel halus (berukuran kurang dari 1 m) yang tersuspensi di dalam air. Dalam proses ini, bahan kimia yang disebut koagulan (dengan muatan listrik positif) ditambahkan ke air, yang menetralkan muatan listrik negatif partikel halus. Penambahan koagulan terjadi dalam tangki campuran cepat dimana impeller berkecepatan tinggi dengan cepat menyebarkan koagulan.

Karena muatannya sekarang dinetralkan, partikel halus berkumpul, membentuk partikel lembut dan halus yang disebut ‘flok’. Dua koagulan yang biasa digunakan dalam pengolahan air adalah aluminium sulfat dan besi klorida. Proses pengelolaan air bersih di Indonesia adalah flokulasi. Di sini air diaduk perlahan dengan dayung dalam bak flokulasi, dan flok-flok bersentuhan satu sama lain untuk membentuk flok-flok yang lebih besar.

Baskom flokulasi sering memiliki sejumlah kompartemen dengan kecepatan pencampuran yang menurun seiring dengan kemajuan air melalui cekungan. Ruang terkotak ini memungkinkan flok yang semakin besar terbentuk tanpa dipecah oleh bilah pencampur.

  1. Sedimentasi

Setelah flok besar terbentuk, proses pengelolaan air bersih di Indonesia adalah menyelesaikan hal tersebut, dan ini terjadi dalam proses yang disebut sedimentasi (ketika partikel jatuh ke lantai tangki pengendapan). Air (setelah koagulasi dan flokulasi) disimpan dalam tangki selama beberapa jam agar sedimentasi terjadi. Bahan yang terakumulasi di bagian bawah tangki disebut lumpur; ini akan dihilangkan untuk dibuang.

  1. Filtrasi

Filtrasi adalah proses pengelolaan air bersih di Indonesia yang merupakan  pemisahan padatan dari cairan. Dalam pengolahan air, padatan yang tidak terpisahkan dalam tangki sedimentasi dihilangkan dengan melewatkan air melalui lapisan pasir dan kerikil. Dengan laju aliran 4-8 meter kubik per meter persegi permukaan filter per jam, filter gravitasi berlangsung cepat.

Ketika filter penuh dengan padatan yang terperangkap, mereka dicuci kembali. Dalam proses ini, air bersih dan udara dipompa kembali ke filter untuk mengeluarkan kotoran yang terperangkap, dan air yang membawa kotoran (disebut sebagai backwash) dipompa ke sistem sewerage jika ada. Atau, mungkin dibuang kembali ke sungai sumber setelah tahap penurunan di tangki sedimentasi untuk menghilangkan padatan.

  1. Klorinasi

Proses pengelolaan air bersih di Indonesia selanjutnya adalah air didesinfeksi untuk menghilangkan mikroorganisme patogen yang tersisa. Desinfektan yang paling umum digunakan (bahan kimia yang digunakan untuk desinfeksi) adalah klorin, cairan (seperti natrium hipoklorit, NaOCl), atau gas. Ini relatif murah dan mudah digunakan. Ketika klorin ditambahkan ke air, ia bereaksi dengan polutan apa pun yang ada, termasuk mikroorganisme, selama periode waktu tertentu, yang disebut sebagai waktu kontak. 

Jumlah klorin yang tersisa setelah ini disebut sisa klorin. Ini tetap berada di dalam air melalui sistem distribusi, melindunginya dari mikroorganisme apa pun yang mungkin masuk hingga air mencapai konsumen.

Pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, 2003) menyarankan sisa klorin maksimum 5 mg l–1  air. Tingkat residu klorin minimum harus 0,5 mg l-1 air setelah 30 menit waktu kontak. Ada cara lain untuk mendesinfeksi air misalnya, menggunakan gas ozon atau radiasi ultraviolet. Namun, ini tidak melindunginya dari kontaminasi mikroba setelah meninggalkan instalasi pengolahan air. Setelah desinfeksi, air yang diolah dipompa ke dalam sistem distribusi.

  1. Perawatan Tambahan

Proses pengelolaan air bersih di Indonesia yang terakhir ini merupakan peralatan tambahan yang mungkin diperlukan untuk kepentingan populasi. Salah satu contohnya adalah fluoridasi air, di mana fluorida ditambahkan ke air. Telah dinyatakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia bahwa ‘fluoridasi persediaan air, jika memungkinkan, adalah tindakan kesehatan masyarakat yang paling efektif untuk pencegahan kerusakan gigi. Tingkat fluoride yang optimal adalah sekitar 1 mg per liter air (1 mg l-1).

Nah itu dia langkah-langkah proses pengelolaan air bersih di Indonesia yang perlu diketahui. Air bersih merupakan salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan yang harus diwujudkan.

Wujudkan Sustainability Development Goals 6 bersama Indonesia Sustainability dengan mengikuti program penghargaan untuk perusahaan dan UKM yang berkontribusi dalam menjamin ketersediaan dan pengelolaan air bersih dan sanitasi air. Kunjungi websitenya sekarang juga di https://indonesiasustainability.com/